Pengembangan Pembelajaran SDN 29 Bersama E - BOOK
SDN 29 Tanjung - Perkembangan buku elektronik (ebook) atau buku digital (digital book) secara pasti terus mengalami peningkatan. Seperti halnya industri musik dan perfilman yang telah lebih dahulu melakukan migrasi ke format digital, industri buku dan penerbitan juga mulai mengikuti. Menurut Landoni (2007), ebook adalah sebuah bentuk digital, sebuah media di mana informasi diorganisasikan dan terstruktur sehingga dapat dipresentasikan ke pembaca.
Salah satu indikator perkembangan buku digital terlihat dari inisiatif pemerintah Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional yang menyediakan Buku Sekolah Elektronik (BSE) untuk tingkat pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK secara gratis. Keberadaan BSE merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk memajukan pendidikan nasional. Bagi para orang tua murid, BSE menjadi solusi nyata guna mengatasi persoalan mahalnya biaya buku pelajaran.
Maria Magdalena Nelly, S.Pd mengungkapkan “Dengan hadirnya E-book ini dapat mempermudah para pembaca dan para penulis dalam mengoleksi serta menyebarkan buku-bukunya, karena para penulis tidak perlu lagi datang ke penerbit untuk menerbitkan buku yang ditulis. Penulis dapat menjual atau mempublikasikan tulisannya melalui e-book, hal serupa dapat digunakan oleh para pembaca dan pencari ilmu di internet.
Menurut Ishak (2018) keberadaan electronic book (e-book) jadi satu diantara instrumen yang bisa digunakan. Dikenal praktis dan berbiaya rendah, karena bisa diakses hanya dari sebuah smartphone, hanya saja kemampuan dari orang tua siswa yang gagap terhadap perkembangan teknologi kekinian yang bisa menjadi kendala dalam penggunaan e-book ini.ujar Nelly
Pada Kesempatan yang sama Sri wahyuni, S.Pd Selaku kepala Sekolah mengatakan, “Yang menjadi tantangan saat ini adalah mampukan guru di sekolah membuat sebuah panduan belajar atau bahan ajar dengan format e-book tersebut, atau jika kita anggap bahwa guru di sekolah mampu membuat e-book. Kemudian dari pihak orang tua siswa dan siswa itu sendiri dalam menggunakan fasilitas e-book apakah mereka juga mampu. menjadi kendala apabila mau menggunakan bahan ajar dengan format e-book. Dan kondisi seperti ini dirasakan oleh penulis saat melakukan pendampingan pelatihan di daerah dimana sebagian besar tenaga pendidikan masih belum mampu dalam menggunakan media berbasis komputer saat penyusun bahan ajar baik yang akan dicetak terlebih lagi dalam bentuk digital.ujar Sri. (ksm29)