Kisah Nabi Idris Melihat Surga dan Neraka

Nabi Idris AS adalah salah satu nabi yang terkenal karena kesalehan dan ketaatannya dalam beribadah. Nabi Idris AS mendapatkan mukjizat dari Allah, yakni "bertamasya" ke surga dan neraka.

Nabi Idris AS dipuji oleh Allah SWT karena dua hal. Pertama, Nabi Idris AS dijuluki "asad al-asad" (singa dari segala singa) karena berani, gagah, cekatan dalam menunggang kuda, dan tidak pernah berputus asa dalam menjalankan perintah Allah.

Kedua, Nabi Idris AS dijuluki "harmasul haramisah" (ahli perbintangan). Konon, ia menguasai banyak bahasa dan mahir dalam berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu perhitungan, ilmu alam, ilmu perbintangan, dan lain sebagainya.

Salah satunya diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur'an surat Maryam ayat 56-57,


Artinya: Ceritakanlah (Nabi Muhammad kisah) Idris di dalam Kitab (Al-Qur'an). Sesungguhnya dia adalah orang yang sangat benar dan membenarkan lagi seorang nabi. Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.


Terdapat beberapa tafsir bahwa 'martabat yang tinggi' berarti adalah peristiwa ketika Allah mengangkat Nabi Idris AS ke surga setelah kunjungannya. Berikut ceritanya.


Mukjizat untuk Mengunjungi Surga dan Neraka

Mengutip buku Kisah Luar Biasa 25 Nabi & Rasul karya Henni Nur'aeni, pada suatu ketika, Nabi Idris AS didatangi Malaikat Izrail yang menyamar sebagai seorang laki-laki tampan atas izin Allah SWT.


Kedatangan Malaikat Maut tersebut bukan untuk mencabut nyawa Nabi Idris AS, melainkan sekadar bertamu karena ia kagum terhadap Nabi Idris AS yang ahli ibadah dan selalu berzikir kepada Allah SWT.


Singkat cerita, Nabi Idris AS pun menanyakan siapa sebenarnya lelaki tampan yang mengunjunginya itu. Akhirnya Malaikat Izrail pun mengakui siapa dirinya dan menyampaikan maksud kedatangannya.


Nabi Idris AS mengajukan sebuah permintaan, yakni ingin mengetahui tentang bagaimana surga dan neraka untuk mengingatkannya akan azab Allah.


Malaikat Izrail lantas meminta izin kepada Allah untuk membawa Nabi Idris AS ke neraka. Permintaan itu dikabulkan oleh Allah. Mereka lalu pergi untuk melihat neraka. Ketika hampir sampai, Nabi Idris AS langsung pingsan sebab melihat malaikat penjaga neraka yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang mendurhakai Allah semasa hidup di dunia.


Ternyata Nabi Idris AS tidak sanggup menyaksikan berbagai macam siksaan yang mengerikan itu. Seumur hidupnya, tidak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibandingkan dengan dahsyatnya api neraka. Api yang sangat panas berkobar-kobar disertai bunyi bergemuruh yang menakutkan.


Ia tidak bisa membayangkan apabila hal itu menimpa umatnya kelak. Oleh karenanya Nabi Idris AS semakin giat berdakwah agar tidak ada umatnya yang tersesat dari jalan Allah dan tergulung oleh api neraka.


Nabi Idris AS kemudian meninggalkan neraka dengan tubuh lemas dan penuh rasa takut. Bayangan api neraka dan segala siksaan di dalamnya masih menghantui dirinya. Namun, dengan hal itu Nabi Idris AS semakin menguatkan tekad dan imannya untuk selalu patuh pada perintah Allah SWT.


Nabi Idris Takjub dengan Pesona Surga

Setelah mengunjungi neraka, Malaikat Izrail mengantarkan Nabi Idris AS ke surga. Di sana, ia juga nyaris pingsan. Ahmad Fatih menyebutkan dalam bukunya Menengok Kisah 25 Nabi dan Rasul bahwa Nabi Idris AS bukan pingsan karena ketakutan melainkan terpesona oleh segala keindahan yang tampak di depan matanya.


Nabi Idris AS melihat sungai-sungai yang begitu bening airnya, seperti kaca. Sementara itu, di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang bagian batangnya terbuat dari emas dan perak. Ia pun melihat-lihat istana yang disediakan untuk para penghuni surga.


Sepanjang mata memandang Nabi Idris AS menemui begitu banyak pohon yang menghasilkan buah-buahan yang segar, ranum, dan harum. Setelah puas berkeliling, Malaikat Izrail mengajak Nabi Idris AS untuk pulang ke bumi. Namun, Nabi Idris AS enggan pulang.


Malaikat Izrail lantas memberinya peringatan, "Kamu boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti. Setelah semua amal ibadah dihisab oleh Allah SWT, barulah kamu bisa menghuni surga bersama para nabi dan orang beriman lainnya."


Awalnya Nabi Idris AS teguh pendirian tidak ingin meninggalkan surga. Namun, pada akhirnya Nabi Idris AS pun mengangguk dan bertekad akan selalu beribadah kepada Allah sampai pada hari kiamat tiba. Adapun Allah Yang Maha Pengasih terutama kepada nabi-Nya kemudian mengaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit.

Ahmad Sobiriyanto dalam bukunya Dipuji dan Dihina Allah mengatakan, Nabi Idris AS pun menjadi satu-satunya nabi yang menghuni surga (tepatnya di langit keempat) tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Idris AS berusia 82 tahun.

Kelak, ketika Rasulullah SAW melakukan mi'raj ke langit menghadap Allah bersama malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Idris AS. Rasulullah menghampiri Nabi Idris AS dan singgah sejenak sebelum akhirnya naik ke langit paling atas. Hal tersebut didasarkan pada hadits berikut,


Rasulullah bersabda, "Gerbang telah terbuka, dan ketika aku pergi ke surga keempat, di sana aku melihat Idris. Jibril berkata (kepadaku), 'Ini adalah Idris; berilah ia salammu.' Maka, aku mengucapkan salam kepadanya, dan ia mengucapkan, 'Selamat datang, wahai saudaraku yang alim dan nabi yang shalih', sebagai balasan salamnya kepadaku." (HR Bukhari)