Kisah Nabi Hud A.S

Nabi Hud adalah salah satu nabi pilihan Allah SWT yang diutus untuk Kaum Ad. Nabi Hud adalah utusan Allah yang diberi mukjizat berupa kekuatan yang sangat besar, Bunda.

Nabi Hud diutus untuk menyampaikan kebenaran dan kebaikan pada kaum Ad, yang saat itu dikenal sebagai golongan paling kuat di masanya. Nabi Hud diperintahkan untuk menuntun kaum Ad agar menjauhi dosa.

Kisah Nabi Hud dan Kaum Ad bahkan dikisahkan dalam Al-Qur’an yaitu surat Al-Ahraf ayat 65 yang artinya “Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dariNya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?”. 



Melalui kisah tersebut, Allah SWT ingin menunjukkan kepada umat Islam bagaimana nasib dari kaum-kaum terdahulu yang tidak mau bertobat kepada Allah SWT. Nabi Hud diceritakan tidak pernah pantang menyerah untuk membujuk Kaum Ad agar tidak lagi menyembah para berhala dan beralih ke jalan yang benar kepada Allah SWT. 

Sebagai orang tua, Bunda pun pasti berharap Si Kecil juga dapat meneladani sifat dari Nabi Hud agar kelak mereka dapat tumbuh menjadi sosok yang berbudi pekerti luhur dan salih/salihah.

Kisah Nabi Hud AS lengkap dari lahir sampai wafat

Nabi Hud merupakan keturunan Nabi Nuh melalui Sam bin Nuh. Nabi Hud diutus oleh Allah untuk menyampaikan dakwah kepada Kaum Ad. Nabi Hud dan Kaum Ad sama-sama merupakan keturunan Arab.

Kaum Ad tinggal di daerah berpasir yang dikenal dengan sebutan Ahqaf. Ahqaf terletak di wilayah Yaman, antara Oman dan Hadramaut. Di sana, Kaum Ad mendirikan kemah-kemah dengan tonggak yang besar dan tinggal di dalamnya.

Kaum Ad memiliki bentuk tubuh yang besar dan kuat. Mereka hidup dengan cara berkebun dan beternak. Kebun-kebun Kaum Ad sangat subur karena terdapat banyak mata air di daerah yang mereka gali. Kaum Ad dapat hidup sejahtera dari ternak dan hasil panen kebun mereka yang melimpah.

Sayangnya, Kaum Ad tidak beriman kepada Allah. Mereka menjadikan berhala sebagai tuhan. Berhala-berhala yang mereka sembah berjumlah tiga yaitu Sadd, Samud dan Hera. Mereka meyakini bahwa kehidupan hanyalah sebatas di dunia.

"Mana mungkin orang yang sudah mati di dunia akan dihidupkan kembali di akhirat." ujar mereka.

Nabi Hud berkata kepada Kaum Ad bahwa ia adalah nabi dan rasul yang diutus oleh Allah. Ia menyeru kaumnnya untuk meninggalkan berhal dan kembali menyembah Allah. Namun bukannya mengikuti seruan Nabi Hud, Kaum Ad malah memperolok dan menertawakannya.

"Hahaha... Rasul, kok, seorang manusia. Mana mungkin! Ada-ada saja. Kau pasti sudah gila," ejek mereka.

Kaum Ad menolak meninggalkan berhala sebagai sembahan. Mereka beralasan bahwa menyembah berhala adalah tradisi yang diturunkan oleh para pendahulu mereka.

"Sudahlah, Hud! Tidak usah menasihati kami. Apa pun yang kau katakan, kami tidak akan meninggalkan agama nenek moyang kami." tegas mereka.

Kisah Nabi Hud dan manusia raksasa Kaum Ad

Nabi Hud terus mendakwahi Kaum Ad. Ia juga mengingatkan kepada mereka akan azab Allah yang telah menimpa para kaum terdahulu. Namun hanya sedikit dari Kaum Ad yang mau mendengarkan. Sebagian besar dari mereka tetap mendustakan. Mereka bahkan dengan sombongnya menentang Nabi Hud agar meminta Allah menurunkan azab bagi mereka.

"Hei, Hud! Jika kau memang seorang rasul, mohonlah kepada Tuhanmu untuk menimpakan azab kepada kami. Sungguh kami tidak akan tertimpa azab karena itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang terdahulu." kata mereka,

Karena sudah kehabisan cara untuk menghadapi kaumnya, Nabi Hud hanya bisa mengadu kepada Allah seraya mengajak kaumnya yang beriman untuk pergi meninggalkan perkampungan Kaum Ad.

Rupanya, pengaduan Nabi Hud itu dijawab oleh Allah. "Tidak lama lagi mereka pasti akan menyesal." demikian firman Allah.

Setelah kepergian Nabi Hud, perkampungan Kaum Ad mulai dilanda kekeringan. Hujan tak kunjung turun. Mata air habis, sumur kering, hewan-hewan ternak binasa, kebun-kebun pun layu dan mati.

Kaum Ad kemudian melakukan ritual untuk meminta hujan. Hingga tak lama kemudian, tampak gumpalan awan hitam menutupi langit di atas perkampungan Kaum Ad. Kaum Ad bersorak gembira.

"Lihat! Awan-awan hitam itu sebentar lagi akan menurunkan hujan untuk kita." seru mereka.

Mereka tidak sadar bahwa itu adalah pertanda azab yang akan Allah timpakan kepada mereka. Mereka baru menyadarinya ketika awan itu menurunkan angin kencang yang bergulung-gulung disertai gemuruh petir dan kilat yang menyambar-nyambar.

Angin kencang yang menyerupai puting beliung itu menerbangkan Kaum Ad beserta semua yang dilewatinya, seperti rumah, pohon, hewan-hewan ternak, batu dan sebagainya.

Begitulah nasib Kaum Ad yang sombong dan selalu mengingkari kebenaran. Mereka akhirnya binasa akibat azab yang diturunkan oleh Allah. Sementara itu Nabi Hud dan pengikutnya selamat karena telah menyingkir sebelum bencana datang. Selanjutnya mereka menetap di Hadramaut. Nabi Hud wafat dalam usia 472 tahun dan dimakamkan di sebelah timur Hadramaut.

Hikmah cerita dari kisah Nabi Hud untuk diajarkan kepada anak

Kisah Nabi Hud dan Kaum Ad di atas mengajarkan banyak pembelajaran bagi umat muslim. Apa saja hikmah pembelajaran kisah Nabi Hud yang dapat diajarkan kepada Si Kecil? Simak penjelasannya berikut ya, Bunda.

  1. Nabi Hud merupakan sosok yang penuh kelembutan dan penyabar. Ia tidak pernah menyerah untuk mengajak Kaum Ad agar bertobat kepada Allah meski selalu diejek. Tanamkan sifat teladan dari Nabi Hud kepada anak dengan mengajari mereka untuk bersabar dan mengadukan segala permasalahan kepada Allah SWT. Insya allah anak kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang salih/salihah dan dilembutkan hatinya oleh Allah SWT.

  2. Kesombongan yang dimiliki Kaum Ad mengajarkan umat muslim bahwa kekayaan, jabatan dan kepandaian dapat menjadikan seseorang menjadi semena-mena terhadap orang lain. Padahal segala kenikmatan tersebut dapat diambil oleh Allah SWT sewaktu-waktu jika pemiliknya tidak merasa bersyukur. Bunda dapat mengajarkan kepada Si Kecil untuk selalu mensyukuri segala nikmat dan pemberian dari Allah SWT. Tak hanya itu ajarkan pula pada anak agar mereka tidak semena-mena kepada orang lain.

Mukjizat Nabi Hud

Sebagai utusan pilihan Allah SWT, Nabi Hud juga diberikan mukjizat atau kelebihan seperti nabi dan rasul lain. Mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Hud yaitu melalui azab kepada Kaum Ad dengan datangnya kemarau berkepanjangan dan badai dahsyat sebagai jawaban kepada Kaum Ad yang tidak mau bertobat kepada Allah SWT.

Demikianlah kisah Nabi Hud dan Kaum Ad yang memberikan banyak hikmah yang dapat dijadikan pembelajaran