Murka sang Kyai
Masyarakat Tambora pada zaman dahulu bukanlah rakyat yang miskin. Tanah Tambora dikenal di berbagai penjuru dunia dari kekayaan alam yang melimpah ruah. Tambora memiliki sebuah kerajaan yaitu kerajaan Tambora dengan Rajanya yang bernama Rangga Mandara. Masyarakat Tambora begitu kental dengan budaya dan adat yang turun temurun dari nenek moyang. Tambora juga merupakan pusat para pedagang dan pelaut yang berlabuh dari berbagai negeri juga memiliki pelabuhan Alamnya yang indah.
suatu hari datang beberapa perahu yang mengangkut puluhan orang dengan pakaian bersorban dan serba putih. Raut muka yang bersih putih dan berjenggot. Rakyat Tambora terkejut karena tidak pernah melihat orang-orang berpenampilan sedemikian rupa, orang itu berasal dari negeri nan jauh yang terdiri dari berbagai negeri dan salah satu pemuka adat menyambut kedatangan mereka.
Hari kehari masyarakat semakin penasaran dengan kegiatan unik yang dilakukan oleh para orang berjubah itu. Masyarakat terus mengamati kegiatan beribadah mereka yang berbeda dengan apa yang dilakukan masyarakat selaman ini. Mereka melakukan ritual beribadah secara bersama-sama dengan salah satu tetuanya mempin didepan. Saat pemimpin menunduk yang lain ikut menunduk. kegiatan beribadah itu dilakukan 5 kali setiap harinya. saat sebelum terbitnya matahari, siang ketika matahari berada tegak di atas kepala, menjelang terbenamnya matahari serta setelah terbenamnya matahari dan juga mereka Melantunkan secara bersama-sama dari sebuah buku tebal yang mereka baca.
kebiasaan tersebut menjadi pusat perhatian warga sekitar yang terus mengamati kegiatan orang-orang berjubah itu dan sebagian pula yang coba menirunya. hingga suatu ketika beberapa warga dengan rasa penasaranya bertanya kepada salah satu tetua mereka.
Maaf Tuan-tuan kami ingin mengetahui apa yang tuan-tuan lakukan setiap hari seperti itu dan ajaran apa yang tuan-tuan lakukan ini?
Dengan senang hati kami bisa menyampaikannya kepada tuan. Agama kami bernama Islam dan kami hanya menyembah kepada Allah Tuhan pencipta alam semesta. Dengan senyum dan ramah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Terjadi obrolan-obrolan yang panjang di antara masyarakat dan orang berjubah mengenai Agama islam, untuk masuk Agama Islam hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat yaitu meyakini bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusanNya Allah Swt. melanjutkannya dengan menjelaskan tentang Amar Ma'ruf nahi Munkar. yaitu berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran serta melaksanakan segala perintah Allah dan Rasul dan menjauhi larangannya yang dijauhi adalah berzina, berjudi, minuman yang memabukkan menyembah berhala dan makanan yang diharamkan seperti daging babi daging anjing dan diajarkan hanya memakan makanan yang halal. kemudian banyak dari warga sekitar yang setuju dan masuk Agama islam.
semakin hari semakin bertambah pengikutnya. Masyarakat Tambora memanggil pemimpin orang-orang berjubah itu dengan sebutan kyai saleh, namun ada pula sebagian dari warga yang tidak setuju dengan adanya Agama islam yang menurutnya membatasi gerak-gerik mereka. Hingga suatu saat mereka yang menentang ajaran Agama islam itu melapor kepada Raja dengan memanaskan suasana. Mereka menceritakan bahwa Agama yang dianut oleh kyai saleh membuat warga melupakan ajaran nenek moyangnya dan melarang memakan daging babi dan daging anjing dimana merupakan salah satu makanan kesukaan sang Raja, karena penasaran Raja Pun menyuruh kyai saleh dan anggotanya untuk datang ke istana.
Raja Tambora menyambut kyai saleh dengan ramah beserta makanan dan buah-buahan, disana terjadi sebuah diskusi mengenai Agama dan adat yang sudah menjadi pemerintahan Tambora selama ini. setelah kiyai saleh meninggalkan kerajaan sang Raja berdiam diri dikamarnya. Apa yang diucapkan kyai saleh selalu teringat dibenaknya dan sepertinya Raja tertarik dengan ajaran kyai saleh.
seiring bergantinya hari Raja Mandara mempertimbangkannya dengan para petinggi kerajaan dan pembantu-pembantunya, di dalam pertimbangan itu salah satu pejabat mengatakan bahwa tidak baik bila meninggalkan ajaran nenek moyang hanya untuk mengikuti ajaran kiyai saleh, hingga di pertengahan pertimbangan salah seorang petinggi kerajaan mengusulkan sesuatu dan membisikkan usulnya kepada Raja Mandara untuk mengadakan kenduri besar-besaran.
pada hari yang telah ditentukan kyai saleh dan para pengikutnya pun hadir, Mereka makan bersama dengan lahap, hingga akhirnya tanpa curiga kyai saleh mengambil daging anjing yang telah dicampur dengan daging rusa dan kerbau. Raja Mandara dan pejabat kerajaan tersenyum saling memandang wajah masing-masing karena tipu daya dan jebakannya telah berhasil.
setelah semua orang selesai menyantap hidangan berlimpah itu, Raja Mandara berkata kepada kyai saleh.
wahai Tuan kiyai bagaimana rasa masakan yang kami suguhkan ini?
Makanan yang baginda suguhkan ini begitu enak. Terima kasih atas jamuan yang sudah disuguhkan pada malam ini. semoga Allah swt menambah dan melimpahkan karuniaNya kepada Negeri Tambora ini.
Diantara suguhan daging/daging lezat itu terdapat pula daging Anjing yang tuan Haramkan. ucap Raja Mandara dengan gelak tawa para pejabatnya.
kiyai saleh dan pengikutnya merasa kecewa dan marah. kiyai saleh berdiri dengan menunjuk ke arah Raja Mandara. Terkutuklah kau Raja Rangga Mandara serta rakyatmu yang telah melakukan tipu daya ini. Cepat atau lambat suatu saat kerajaan ini akan tenggelam selama-lamanya.
kiyai saleh dan pengikutnya pergi dan terus berjalan ke arah selatan melewati kaki Gunung Tambora. dengan rasa kecewa sedih dan terus bermunaat kepada Allah swt agar diampuni atas dosa yang telah dilakukan. Tepat waktu shalat subuh Mereka tiba di sisi selatan gunung Tambora di sebuah teluk. setelah menunaikan shalat subuh) mereka berdoa kepada Allah swt agar Raja Rangga Mandara diberikan hukuman yang setimpal atas tipu daya yang dibuatnya. Mereka terus berdoa hingga terbit matahari.
Tetiba bumi berguncang dengan dahsyatnya menggetarkan tanah Tambora hingga terciptanya letusan yang amat besar dari gunung Tambora yang memuntahkan lahar panasnya, langit yang cerah berubah menjadi gelap terselimuti oleh awan panas dari letusan Gunung Tambora. istana Tambora dalam sekejap luluh lantah orang-orang berlarian dikejar banjir lahar. Guncangan itu juga membuat air laut naik kedaratan dan menenggelamkan semua yang ada disana. kerajaan Tambora tenggelam bersama lahar dan air laut yang memporak-porandakan kerajaan.
Hingga kini orang-orang hanya melihat padang pasir luas mengitari gunung Tambora yang terletak diujung timur tanah lima dan Tempat berdoa kyai saleh dan pengikutnya itu Masyarakat setempat menamakannya Teluk saleh