"Jangan Gula yang Mendatangi Semut, Tapi Semutlah Yang Mendatangi Gula"
Jumat, 27 Oktober 2023, Pemerintah Kota Bima menggelar aksi gotong royong yang melibatkan seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kota Bima di Lapangan Pahlawan, Kelurahan Rabadompu Barat. Pada kesempatan ini, HM. Rum, Pj. Wali Kota Bima, memberikan pesan penting kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan dan meresmikan upaya untuk mengatur lapak-liak pembohong yang tersebar di sekitar lapangan.
“Saya minta agar seluruh warga Kota Bima menumbuhkembangkan budaya menjaga kebersihan, dan hendaknya dijadikan kebiasaan dalam keseharian kita semua,” ujar HM. Rum.
“Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mendorong keterlibatan proaktif seluruh ASN di lingkup Pemkot Bima, sehingga mereka bisa menjadi teladan yang baik dalam membangun kesadaran akan kebersihan lingkungan”, lanjut HM. Rum.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya pemanfaatan outlet pemasaran produk UMKM yang telah disediakan oleh Pemkot Bima secara maksimal. Hal ini juga akan diikuti dengan pengawasan intensif agar fasilitas tersebut tidak disalahgunakan oleh pihak tertentu. Regulasi menjadi payung hukum dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, dan HM. Rumus tersebut menegaskan bahwa keberadaan outlet ini memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Kota Bima.
Menurut HM. Rumusnya, agenda penting selanjutnya setelah menyelesaikan penataan dan optimalisasi fungsi outlet pemasaran yang disediakan pemerintah, adalah dengan melakukan tindakan nyata dengan meminta agar lapak-lapak pembohong di sekitar Lapangan Pahlawan segera ditertibkan. Tindakan ini merupakan bagian dari visi Pemerintah Kota Bima untuk menciptakan kebersihan dan estetika yang lebih baik, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi di Kota Bima.
Sementara menjawab permasalahan yang dikeluhkan para pedagang lapak tentang menurunnya omset penjualan karena adanya penertiban lapak mereka yang menyebabkan sepinya pembeli di komplek outlet yang disediakan, Pj. Wali Kota menjelaskan bahwa sebenarnya kekhawatiran itu tidak perlu muncul karena faktanya pembeli akan mencari dan mendatangi lokasi penjualan yang tersedia dan representatif untuk memenuhi kebutuhannya.
Logikanya adalah janganlah gula yang mendatangi semut, tetapi semutlah yang mendatangi gula. Artinya jika kita menyediakan outlet pemasaran yang representatif, nyaman dan bersih maka dimanapun kita berjualan pasti akan datangi pembeli. Itulah semangat yang perlu ditanamkan menyikapi upaya penertiban lapak ini”, tegasnya. hal. Wali Kota yang biasa di sapa Abi Rum ini.