Pemanfaatan Limbah
Siapa yang tidak suka mengkonsumsi es krim. Makanan dengan suhu dingin berbahan dasar susu atau sirup ini merupakan salah satu jajanan yang banyak disukai mulai dari anak-anak hingga dewasa. Dulu, es krim hanya dibuat dari kedua bahan tersebut dengan rasa yang terbatas. Namun sekarang ini telah berkembang jauh, dengan rasa dan juga bentuk yang berbeda-beda. Salah satunya adalah es krim yang berbentuk batang dan menggunakan stik.
Es krim dengan stik ini umumnya memanfaatkan kayu yang dibuat sedemikian rupa, sehingga stik berbentuk rapih dan juga tidak tajam ketika anda mengkonsumsi es. Namun, perlu kita tahu bahwa stik es krim memiliki manfaat lain yang bisa dibuat sebagai produk.
Selama ini, mungkin kita hanya membuang stik es krim sembarangan. Bahkan stik es krim tersebut hanya menjadi sampah yang tidak dapat didaur ulang. Jelas hal ini akan menimbun sampah dan akhirnya menimbulkan berbagai masalah layaknya banjir dan juga longsor. Sehingga cara memanfaatkan kembali barang bekas dan sampah justru bisa mengurangi masalah besar yang terjadi khususnya di Indonesia ini. Oleh karena itu, limbah dapat diolah menjadi barang yang berguna dan barang yang berharga.
Dalam proses pembelajaran seni rupa dengan materi daur ulang, Usnul Hardiyanti, S.Pd selaku wali kelas IV B SDN 29 Tanjung Kota Bima. Usnul mengungkap "meminta peserta didik untuk membuat sebuah kerajinan dari stik es krim yaitu miniature rumah. Karena bahan dasar yang mudah ditemui dan proses pembuatannya yang tidak sulit. Peserta didik secara berkelompok melakukan perencanaan pembuatan miniature rumah dari stik es krim, seperti alat dan bahan yaitu stik es krim, kertas, lem tembak, penggaris, alat pemotong dan pensil. Saya memberikan penjelasan maupun tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan miniature rumah antara lain: membuat denah rumah, membuat bagian bawah rumah, membuat dinding, dan membuat atap.Ujarnya.
Menurut salah satu peserta didik kls IVb Siti Saqilah, "untuk pembuatan miniature rumah ini menguji kreativitas individu maupun berkelompok. Dia dan teman-temannya membuat karyanya dengan penuh ketelitian, dari merancang sampai membangun sebuah miniature rumah yang sangat cantik dan unik. Ujarnya.
Selaku wali kelas Usnul mengatakan "Akan selalu mendampingi dan membantu peserta didik menyelesaikan masalah atau kendala yang dihadapi dalam pembuatan karya seninya. Hasil produk yang sudah selesai dibuat dapat dipresentasikan di depan kelas. Adapun nilai yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila ini adalah Beriman, Bergotog royong dan Bernalar kritis. Ungkapnya. (ksm29)