metode fun learning

Seorang guru dikatakan profesional salah satu cirinya adalah kalau ia pandai di dalam mengelola kelas atau pandai mengajar, pandai menyampaikan materi dan pandai menutup pelajaran, anak-anaknya suka belajar bersama.

Selanjutnya guru yang menguasai dan terampil menggunakan berbagai pendekatan dan strategi pengelolaan kelas akan dengan mudah dapat menciptakan dan mempertahankan iklim belajar yang baik dan menyenangkan.


Siswa SD Negeri 29 tanjung tepatnya Kelas 1A melakukan kegiatan Fun learning atau pembelajaran yang menyenangkan, guru mata pelajaran PAIS dan Budi Pekerti, Kusumawati, S.PdI menerapkan metode fun learning pada materi Jumlah Raka’at Sholat di kelasnya, Siswa tidak hanya diajarkan menghafal namun siswa diajak untuk bermain game, berlari, melompat, bernyanyi, menghitung jumlah rakaat sholat  sesuai dengan nama sholat wajibnya.


Keseruan nampak terlihat pada siswa, ALIFAH salah satu siswa yang ikut dalam pembelajaran itu mengaku, “Sangat senang sekali hari ini kita main game, menghitung sedotan sesuai jumlah raka’at sholat kemudian dimasukan pada tempat nama sholatnya tetapi sebelum kita sampai di depan kita harus melewati dulu game sepatunya, ada yang hadap kiri, kanan, depan, dan belakang. Ujar Alifah. Serunya lagi kita harus lompat sesuai arah sepatu, sudah hadap kedepan eehh kita putar  lagi kalau posisi sepatunya hadap ke kiri, hehehe. Lanjut Alifah sambil tertawa mengingat serunya pembelajaran yang mereka lakukan.


Kusuma berkata, “Fun learning adalah metode yang dianggap sangat tepat untuk diterapkan pada anak didiknya. Metode ini  akan menghasilkan siswa yang riang penuh tanggung jawab dalam mencapai tujuan belajar. Proses belajar mengajar di kelas  diubah menjadi komunitas belajar. Kelas diubah menjadi rumah tempat siswa terbuka terhadap umpan balik dan mencari respon, serta menjadikan kelas sebagai tempat belajar untuk mengakui dan mendukung orang lain, juga tempat mereka mengalami kegembiraan, kepuasan, memberi dan menerima, belajar dan tumbuh. Sebuah panggung belajar, tempat siswa mengalami perubahan tingkah laku dengan suasana kegembiraan.  Suasana yang penuh kegembiraan membawa kegembiraan pula dalam belajar. Ujar Kusuma. (ksm29)