Pahami Jumlah Rakaat Shalat Tarawih Beserta Witir, Lebih Baik 11 atau 23 Rakaat?

Pahami Jumlah Rakaat Shalat Tarawih Beserta Witir, Lebih Baik 11 atau 23 Rakaat?


Simak penjelasan mengenai perbedaan jumlah rakaat dalam pelaksanaan shalat tarawih


Tentu familiar dengan ibadah shalat sunah tarawih yang dilakukan umat muslim saat bulan Ramadhan tiba. Adapun ada perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih ketika dilaksanakan.

Ada yang melaksanakan sebanyak 11 rakaat termasuk di dalamnya salat witir. Ada juga yang melaksanakan sebanyak 23 rakaat termasuk witir.

Untuk jelasnya simak pembahasan berikut ini.


Shalat Sunah Tarawih

Mengutip laman Bekal Islam, tarawih berarti istirahat. Istilah ini digunakan oleh para salaf, generasi awal umat Islam, setiap selesai empat rakaat shalat malam yang panjang mereka beristirahat.

Kumpulan-kumpulan istirahat melaksanakan shalat malam di bulan Ramadan inilah yang kemudian disebut dengan tarawih, sehingga shalatnya disebut salat tarawih.

Ulama Hanafiyah, Hanabilah, dan Malikiyyah sepakat bahwa hukum shalat tarawih adalah sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan).

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata 

“Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam memberikan motivasi untuk mengerjakan shalat pada malam Ramadhan tanpa mewajibkannya kepada para sahabat.

Beliau bersabda, “Barang siapa yang mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR. Muslim No. 759).

Mengerjakannya disunnahkan secara berjamaah sebagaimana yang dilakukan oleh Umar bin Al Khattab dan para sahabat.

Ibadah salat tarawih bertujuan untuk menghidupkan malam-malam di bulan Ramadan.



Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Mungkin tidak asing lagi dengan perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih pada pelaksanaannya di bulan Ramadhan.

Ada yang melaksanakan 8 rakaat yang dilanjutkan dengan witir 3 rakaat sehingga menjadi 11 rakaat.

Ada juga yang melaksanakan 20 rakaat yang dilanjutkan oleh witir 3 rakaat sehingga jumlah pelaksanaannya menjadi 23 rakaat.

Perbedaan pendapat ini tak lain bagaimana ulama menyikapi atsar Umar bin khatab.

Tidak ada batasan jumlah rakaat dalam salat tarawih sebagaimana jawaban Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya,

"Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang di antara kalian takut masuk waktu shubuh, maka kerjakanlah satu rakaat.

Dengan itu berarti kalian menutup salat tadi dengan witir,”

(HR. Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749, dari Ibnu ‘Umar).

Tarawih termasuk dalam kategori shalat malam, dimana dilaksanakan pada malam hari di bulan Ramadan.

Jika shalat malam itu ada batasannya, tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menjelaskannya.


Jumlah Rakaat Shalat Tarawih dan Witir yang Lebih Baik

Shalat witir adalah shalat sunah yang bilangan rakaatnya ganjil, yaitu minimal 1 rakaat dan maksimal 11 rakaat.

Shalat witir merupakan sebagai shalat penutup, sebagaimana Abdullah bin Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari adalah salat witir," (HR. Bukhari no. 998 dan Muslim no. 751).
Dalam pelaksanaan shalat tarawih umumnya melaksanakan shalat witir 3 rakaat.

Dengan jumlah 8 rakaat mengerjakan tarawih dan 3 rakaat witir sehingga 11 rakaat. Begitu juga 23 rakaat sudah termasuk 3 rakaat witir.

Perbedaan tersebut tidak masalah, namun yang terbaik adalah yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun berdirinya agak lama.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sebaik-baik shalat adalah yang lama berdirinya,” (HR. Muslim no. 756).

Berapa pun jumlah rakaat shalat tarawih tidak menjadi masalah, karena yang menjadi patokannya adalah durasi shalat itu sendiri.

Itulah penjelasan mengenai jumlah rakaat shalat tarawih. Semoga menambah wawasan pengetahuan! (ksm29)