Nadiran, Keistimewaan Ramadhan

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Alhamdulillah. Segala puji hanya untuk-Nya. Penguasa alam semesta. Karunia-Nya tak terhingga. Selawat dan salam teruntuk junjungan mulia, Muhammad SAW. Semoga kita dapat mengikuti sunnahnya. Tak terasa, hari ini kita sudah berada di masa bulan Ramadhan bulan kemuliaan tepatnya jum’at, 31 maret 2023..


Bulan yang di dalamya terdapat malam yang lebih utama dan 1000 bulan. Inilah saat salah satu ibadah teragung, yaitu puasa, wajib dikerjakan. Kita meyakini sepenuh hati bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan. Di bulan nan indah ini kita diperintahkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Ibadah puasa spesial karena ia benar-benar jalur langsung antara seorang hamba dengan Rabb-Nya. Ibadah ini langsung dinilai oleh Allah Sang Maha Kuasa. Rasulullah SAW meriwayatkan firman Allah SWT. 


Dalam hadis Qudsi yang artinya, “Setiap amal manusia adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya (puasa) itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya.” (HR Ahmad dan Muslim). Pada kesempatan ini izinkan saya untuk memaparkan ulang keutamaan puasa yang dihimpun dari berbagai sumber. Pertama, puasa sebagai penghapus dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadan, karena penuh keimanan dan mengharap rida Allah maka dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhori dan Muslim) Selain itu, dalam hadis lain disebutkan bahwa, “Salat wajib lima waktu, (dari) satu Jumat ke Jumat selanjutnya, (dari) Ramadan ke Ramadan, akan dapat menghapuskan dosa-dosa, selama tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim) Dua hadis di atas jelas menunjukkan jika kita berpuasa dengan sebenar-benarnya penuh keimanan, ikhlas demi Allah dan mengharap ganjaran dari-Nya, maka dosa-dosa kita akan diampuni. Kedua, puasa adalah perisai (penghalang). Dalam hadis riwayat Imam Ahmad disebutkan, “Puasa itu perisai (penghalang), yang akan menghalangi seorang hamba dari api neraka.” Hadis itu dikuatkan oleh hadis riwayat Imam Nasa’i, “Puasa itu penghalang, selagi ia tidak dirusak.” Berdasarkan hadis itu kita meyakini bahwa puasa yang kita lakukan, selagi tidak dirusak, akan menjadi penghalang (perisai) dari api neraka kelak. Adapun hal-hal yang merusak puasa di antaranya adalah dusta, menggunjing, memfitnah, dan kemaksiatan lainnya. Karena itu sudah selazimnya kita menjaga puasa kita agar tetap bermakna. 


Rasulullah mengingatkan, “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan dari puasanya kecuali hanya rasa lapar. Dan betapa banyak orang yang shalat malam, tapi tidak mendapatkan dari shalatnya kecuali hanya begadang.” (HR Ibnu Majah) Demikianlah, dua dari banyak keutamaan puasa ini semoga menjadi motivasi bagi kita agar bisa menjalankan puasa sebaik-baiknya. Allahumma ainna ‘ala dzikrika wasyukrika wahusni ibadatika. Aamiin ya rabbal alamin. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.