Kisah Cerita Syekh Al-Bazzaz Yang Selamat Dari Badai
Kisah Cerita Syekh Al-Bazzaz Yang Selamat Dari Badai
Pada suatu ketika ada seorang syekh yang bernama Syekh Al-Bazzaz sedang melaksanakan ibadah haji. Saat ia berada di Masjidil Haram di Makkah, tiba-tiba ia merasa sangat lapar sekali, tapi ia tidak mempunyai makanan untuk mengganjal perutnya.
Ia pun terus mencari sesuatu yang bisa dimakan olehnya. namun ia tidak mendapatkan apa - apa. Dalam pencariannya ia menemukan sebuah kantong berbahan sutra, ia pun membawa kantong sutra itu ke rumah tinggalnya di Makkah. Sesampainya dirumah, ia pun membuka kantong dari kain sutra itu, alangkah terkejutnya ia ketika melihat sebuah permata cantik yang ada di dalam kantung itu. Ia pun buru - buru mengikatnya kembali dan meneruskan mencari makan.
Saat ia sedang mencari makanan, tiba - tiba ia mendengar seorang tua berteriak - teriak dari kejauhan. "Barang siapa yang menemukan kantong sutra, akan diberi hadiah lima ratus dirham emas."
"Sekarang aku sangat lapar, apakah aku harus mencuri kalung permata ini dan mengembalikan kantung nya saja? Tidak, aku harus mengembalikan kepada orang tua itu." ujar syekh Al-bazzaz didalam hati.
"Wahai bapak, kemarilah...! Ayo kerumahku," ajak syekh kepada orang tua itu.
"Aku kehilangan sebuah kantong sutra" orang tua itu menyebutkan ciri-ciri kantong sutra yang hilang.
"Bapak, inilah kantung sutra yang seperti ciri - ciri yang bapak sebutkan" kata syekh Al-Bazzaz
"Inilah uang lima ratus dirham emas sebagai hadiah dariku untukmu"
"Bapak, aku tidak akan menerimanya, dan tidak akan meminta balasan darimu sedikit pun." jawab Syekh Al-Bazzaz
"Sudahlah tidak apa - apa, ambilah ini sebagai hadiah" orang tua itu sedikit memaksa
"Demi Allah, aku tidak akan menerimanya. Aku hanya mengharapkan pahala dari Allah SWT saja," Jawab Syekh Al-Bazzaz
Dan kemudian orang tua itu pun pergi, setelah orang tua itu pergi Syekh Al-Bazzaz tidak merasa ada penyesalan karena dia tidak mengambil hadiah yang ditawarkan oleh orang tua itu.
Setelah musim haji selesai, Ia pun hendak pulang kampung dengan menaiki perahu. Dalam perjalanan pulang, perahu yang ditumpanginya diterjang badai ombak yang bergulung sangat besar dan angin yang meniup sangat kencang sekali. Perahu yang ditumpangi pun pecah terbelah dihantam badai dan kemudian tenggelam.
Semua penumpang perahu itu terlempar ke laut beserta semua barang yang diangkut dalam perahu. Namun, Syekh Al-Bazzaz selamat, dengan berpegangan pada pecahan kayu sisa perahu. Ia pun terapung - apung selama beberapa hari di lautan, hingga akhirnya ia terdampar di sebuah pulau.
Didalam pulau itu terdapat warga tidak bisa membaca dan menulis. Ia pun berhenti dan masuk disebuah Masjid, lalu ia mengambil sebuah Al-Qur'an dan membacanya. Karena mendengar suara Syekh Al-Bazzaz, Orang - orang di pulau itu pun melihatnya dan berkumpul di sekeliling Syekh Al-Bazzaz.
"Tuan, maukah yuan mengajarkan kami membaca Al-Qur'an" kata mereka satu persatu.
Syekh Al-Bazzaz pun akhirnya mengajarkan mereka satu persatu sampai pintar membaca Al-Qur'an.
"Di pulau ini ada seorang gadis yatim, dia mempunyai kalung permata, dan kami ingin menikahkan mu dengannya" ujar seorang Bapak kepada Syekh Al-Bazzaz
"Tidak, aku harus melanjutkan perjalanan lagi ke kampungku," Balas Syekh AL-Bazzaz
"Engkau harus menikah dengan nya, agar bisa tinggal di kampung ini dan mengajar kami." Kata si bapak itu sedikit memaksa
Akhirnya Syekh Al-Bazzaz pun menerima tawaran itu. Di hari pernikahannya ketika gadis itu berada di hadapannya, tampak olehnya kalung permata melingkar di leher sang gadis. Ia terus memandang dan memandang kalung permata itu.
"Wahai syekh, engkau telah mengecewakan hati gadis ini, engkau hanya melihat kalungnya saja" ujar seorang kerabat
"Aku dan kalung ini punya cerita sendiri." Syekh Al-Bazzaz pun menceritakan kisah yang terjadi dahulu dengan kalung itu.
Setelah mendengarkan cerita Syekh Al-Bazzaz, orang- orang disekelilingnya mengucapkan takbir.
"Ada apa dengan kalian, tiba-tiba bertakbir dan bertahlil?" Tanya Syekh Al-Bazzaz
"Orang tua yang dahulu kehilangan kalung itu adalah ayah si gadis yatim ini. Selama perjalanan pulang dari ibadah Haji, Ia tidak henti - hentinya berdo'a, "Ya Allah, aku tidak pernah bertemu dengan seorang muslim sebaik laki-laki yang telah menemukan kalung permataku. Ya Allah pertemukan aku dengannya Sekali lagi, agar bisa ku nikahkan putriku dengannya," Dan sekarang doa itu dikabulkan."
Hikmah Isi Cerita Syekh Al-Bazzaz
Allah akan membalas yang terbaik dari apa yang sudah kita lakukan. Lihatlah cerita diatas, Syekh Al-Bazzaz tidak mau menerima imbalan apa-apa dari kalung permata itu. Dia hanya mengharapkan Ridho Allah SWT.
Dan sebagai balasannya, Syekh selamat dari badai dan Ia pun menikah dengan putrinya dan mendapatkan kembali kalung permata itu.