Pentingnya mencintai anak

Dalam masyarakat yang modern, membesarkan anak yang sehat secara jasmani, rohani, dan emosi menjadi tugas yang semakin sulit. Banyaknya tantangan yang ada di dunia luar, seperti penggunaan obat-obatan terlarang dan tindak kekerasan di kota-kota besar, membuat orang tua kian resah dan was-was. Banyak orang tua akhirnya memilih untuk memberikan pendidikan kepada anak di rumah (home schooling).

Berawal dari kenyataan ini, orang tua harus semakin memperhatikan tugas mereka dalam mengasuh anak. Kita perlu menyadari bahwa kebutuhan dasar anak-anak adalah cinta. Ketika anak merasa benar-benar dicintai oleh orang tuanya, ia akan lebih tanggap terhadap pengarahan orang tua di segala bidang kehidupannya. Agar seorang anak merasakan cinta, orang tua harus belajar menggunakan bahasa cinta anak-anak yang unik dan berbeda satu dengan yang lain. Pada intinya, ada lima cara yang digunakan anak-anak dalam mengekspresikan cinta emosionalnya. Lima cara itu antara lain sentuhan fisik, kata-kata penegasan, waktu berkualitas, hadiah, dan layanan. Jika dalam rumah tangga kita ada beberapa anak, kita harus memahami bahasa cinta mereka masing-masing agar kita bisa memenuhi kebutuhan mereka akan cinta dengan tepat. Namun demikian, apa pun jenis bahasa cinta yang dimiliki anak, ia menginginkan ungkapan cinta yang dinyatakan dengan suatu cara yang tidak bersyarat. Cinta tanpa syarat itu ibarat cahaya yang menerangi kegelapan dan memungkinkan orang tua mengetahui keberadaan anak dan apa yang perlu mereka lakukan dalam membesarkan anak Cinta tanpa syarat memperlihatkan cinta terhadap anak tanpa memedulikan keberadaan si anak, potensinya, kekurangannya, apa yang kita harapkan darinya, dan tanpa memedulikan perilakunya. Namun, hal ini tidak berarti kita harus menyukai semua perilakunya. Cinta tanpa syarat artinya memberikan dan memperlihatkan cinta kepada anak sepanjang waktu, sekalipun saat anak bersikap tidak baik.

Apakah hal ini kedengarannya terlalu toleran? Tidak. Ini adalah cara untuk mendahulukan yang terpenting. Pendidikan atau pendisiplinan dapat dilakukan secara efektif ketika tangki emosional anak sudah terisi. Saat tangki cinta yang dimiliki anak penuh dengan cinta, ia lebih mampu menanggapi bimbingan orang tua tanpa rasa permusuhan. Hal ini tentu tidak mengarah pada cara untuk memanjakan anak. Seorang anak menjadi manja kemungkinan karena ia kurang mendapat pendidikan atau menerima cinta yang tidak pada tempatnya. Cinta tanpa syarat yang sejati tidak ditujukan untuk memanjakan anak. Setelah kita mempraktikkan dan melihat manfaat-manfaatnya, kita akan lebih mudah melakukannya. Kita harus terus memenuhi kebutuhan anak akan cinta agar anak merasa aman, tidak mudah marah, dan memiliki emosi yang sehat.

Jika kita tidak mencintai anak dengan cara seperti ini, kita akan mengalami kesulitan pada awal kita mempraktikkannya. Walaupun kita bukanlah manusia sempurna yang dapat memenuhi semua kebutuhan cinta anak-anak kita, namun kita dapat mengusahakannya dengan tujuan menyenangkan hati Bapa. Untuk mencintai anak, ada tujuh hal yang perlu diingat.

1. Ia masih anak-anak.

2. Ia cenderung bertindak seperti anak-anak.

3. Kebanyakan anak berperilaku kekanak-kanakan yang tidak menyenangkan.

4. Bila saya melakukan tugas sebagai orang tua dan mencintai anak, meski ia berperilaku kekanak-kanakan, ia akan tumbuh dewasa dan meninggalkan semua cara yang kekanak-kanakan itu.

5. Bila saya hanya mencintai anak saat ia menyenangkan saya, dan hanya mengungkapkan cinta kepadanya pada saat-saat seperti itu, ia akan merasa tidak dicintai secara tulus. Hal ini akan merusak citra dirinya dan membuatnya merasa tidak aman. Bahkan, menghalangi pengendalian dirinya untuk tumbuh ke arah yang lebih baik dan perilaku yang lebih dewasa. Oleh sebab itu, saya bertanggung jawab atas perkembangan dan perilaku anak sebagaimana halnya ia juga bertanggung jawab untuk itu.

6. Bila saya hanya mencintai anak ketika ia memenuhi semua persyaratan atau harapan saya, ia akan merasa tidak mampu dan berpendapat bahwa melakukan yang terbaik itu tidak ada gunanya karena semua usahanya tidak pernah cukup. Anak akan selalu dihantui perasaan tidak aman, cemas, kurang menghargai diri sendiri, dan mudah marah. Untuk mencegahnya, saya harus sering mengingatkan diri sendiri akan tanggung jawab saya atas pertumbuhannya secara keseluruhan.

7. Bila saya mencintai tanpa syarat, ia akan merasa nyaman terhadap diri sendiri dan mampu mengendalikan kecemasan dan perilakunya ketika ia tumbuh dewasa.