Ziarah
Oscar si pemburu berdarah beku yang tak bersarung catur
Sepat, si kencur perangkai pelangi yang jujur
Mangap tenang dalam pengap
Seperti gading rumput gajah di tubir wajahmu
Yang terus mendengus curiga tuas tubuhku
Sesaat setelah upacara penyelamatan mimpi dalam bungkus Autan
Kini aku tiba mengendarai amis udang
Di sudut dalam gundukan pasir hitam
Yang karangnya adalah nisan perpisahan kita
Menziarahi periode lusuh yang disisir lumut tua
Aku tak punya kembang, hanya ludah
Ya, ludah…
Kepergianmu atas kita
Ku tanam di dasar aquarium
Di sinilah ia pantas lenyap
Disaksikan ikan-ikan yang takut tenggelam
Arus balik yang menempeleng kaca
Seperti tenggorokanmu yang tersumbat tulang telur mata sapi
Mengingat-ngingat sesuatu yang tak pernah kau kenal
Seperti sapu-sapu, ikan yang tak ingin menghafal dongeng murahan menjaga kebersihan